TOLAK INKONSISTENSI KEBIJAKAN, KADER PMII WALISONGO GELAR AKSI DI BALAI KOTA

Sumber Dokumentasi: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan 

Psikes.com - Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Walisongo Semarang menggelar Aksi dengan tajuk “Indonesia Gelap” di depan Gedung Balai kota Semarang pada Selasa (18/2/2024). Hal ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan masyarakat terhadap Instruksi Presiden (Inpres) yang dinilai bermasalah dan merugikan bangsa.

Aksi diawali dengan berkumpulnya massa pada pukul 11.00 WIB di depan Gedung Serba Guna Kampus 3, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Massa aksi didampingi oleh koordinator lapangan (korlap) dari masing-masing fakultas di bawah komando koordinator lapangan universitas. Hal pertama yang dilakukan oleh massa aksi ialah menambah eskalasi massa dengan melakukan perjalanan dari kampus 3 menuju kampus 1.

Sepanjang perjalanan, massa aksi yang mengenakan (Pakaian Dinas Harian) PDH PMII ataupun kemeja hitam banyak membawa dan mengibarkan vandal bertuliskan “Tolak RUU Mineral dan Batu Bara”, “Generasi Cemas Anggaran Minus”, dan lain sebagainya. Massa aksi juga melakukan blokade jalan beberapa kali sembari diiringi orasi, salah satunya sebagai bentuk protes masyarakat atas kecelakaan truk beberapa waktu yang lalu.

Massa aksi bergerilya mendatangi Gedung Balai kota dan tiba di sana pukul 14.00 WIB. Ketua PMII Komisariat UIN Walisongo, M. Alfian Azizi menyampaikan orasi dan menyerukan mars PMII sembari mengarahkan massa aksi untuk merapat di depan gerbang Balai kota. Hal itu terus dilakukan untuk mengobarkan semangat massa aksi agar dapat menerobos gerbang Balai kota. Situasi mulai menegang ketika satu pleton aparat tambahan ikut merangsek mencegah massa aksi masuk ke dalam halaman gedung Balaikota.

Dengan suara lantang disertai ujaran sarkasme sebagai wujud perlawanan, M. Alfian Azizi sebagai Ketua Komisariat sukses mendobrak semangat juang demonstran dengan kalimat:

“Satu Komando Satu Tujuan”

“Siapa Yang Ikut Aksi, Ayo Maju!!”

Tiga puluh menit setelah berorasi, akhirnya massa aksi berhasil diizinkan memasuki Gerbang Balaikota oleh aparat kepolisian.

Sumber Dokumentasi: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

“Karena ada permintaan masuk selama tidak anarkis ya tidak apa-apa,” ucap Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (POLRESTABES) Semarang, Pak Wiwid.

Selanjutnya, massa aksi beiringan ke dalam sembari menggaungkan Mars PMII dengan harapan dapat melakukan audiensi dengan anggota dewan.

Di halaman gedung, massa aksi mendengarkan orasi yang disuarakan oleh ketua rayon masing-masing fakultas mengenai Efisiensi Anggaran, terutama Pemangkasan Dana Pendidikan. Orasi pembuka diawali oleh Sahabat M. Alfian Azizi dengan mengatakan agar pendidikan lebih diutamakan daripada perut.

“Lebih penting mengisi otak atau mengisi perut?” ujarnya.

Selanjutnya, Ketua (Korps PMII Puteri) Kopri Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo juga melakukan orasi dengan menggelorakan tagline “Hidup perempuan yang melawan!!”.

Orasi yang ketiga yang dilakukan oleh Ketua Rayon Psikologi dan Kesehatan, Sahabat M. Mawahib Ahyauddin. Ia mengawali orasi dengan pembacaan Surat Al-Fatihah yang ditujukan supaya pintu hati penguasa dan pemangku kebijakan terketuk. Sahabat Ahya juga mengungkapkan mengenai janji palsu yang dilontarkan presiden tentang disediakannya Beasiswa Pendidikan untuk segala kalangan.

Selanjutnya, orasi Sahabat Alfian kembali terdengar, disertai bahasa tubuh seolah membisikkan aparat kepolisian dan anggota dewan yang hadir dengan permohonan kesempatan untuk bisa membacakan tuntutan di dalam gedung. Akan tetapi, anggota dewan memiliki banyak sekali alasan dan pertimbangan untuk menolak diselenggarakannya pembacaan tuntutan, mulai dari larangan merokok, dan lain sebagainya. Sahabat Alfian juga menambahkan “Ketika masyarakat kehilangan sopan santun, yang disalahkan pendidikan. Namun anggaran pendidikannya malah dipangkas,” imbuhnya.

Salah satu massa aksi turut menambahkan “Efisiensi anggaran di bidang Pendidikan dipotong, sementara proyek pemerintah terus dikembangkan”. Hal ini sekaligus menutup orasi di halaman Gedung Balaikota Semarang.

Pada akhirnya, massa aksi diperbolehkan membacakan tuntutan di depan pintu gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dipimpin oleh Sahabat M. Alfian Azizi. Dalam aksi ini, terdapat 9 poin tuntutan massa aksi:

1. Evaluasi Instruksi Presiden (Inpres)

2. Inkonsistensi Kebijakan

3. Evaluasi Total Makan Bergizi Gratis

4. Rancangan Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (RUU Minerba)

5. Represifitas Aparat

6. Pengentasan Kemiskinan

7. Evaluasi Penambahan Kabinet

8. Kelangkaan Gas

9. Tata tertib DPR RI

Setelah berhasil membacakan tuntutan, Sahabat Alfian mengharapkan agar pemerintah segera menindaklanjuti tuntutan tersebut.

“Harapannya semoga tuntutan ini ditindaklanjuti. Namun, ketika tuntutan ini tidak diindahkan, kami siap mengerahkan massa yang lebih banyak lagi,” ujar Sahabat Alfian.

Pada akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan damai, tanpa ada kericuhan sedikitpun dengan tujuan untuk menghindari semprotan gas air mata.

Waka POLRESTABES, Pak Wiwid turut menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada massa aksi yang telah mengikuti aksi dengan tertib.

“Terima Kasih kepada massa aksi telah melaksanakan aksi dengan tertib hingga akhir.” tutupnya.

 

Reporter: Nurul Faiqotus Saadah, Sheva Asfar Rais

Redaktur: Novia Rizky Kamilulfalaah

Tim Jurnalis

Biro Kajian dan Gerakan

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Komisariat UIN Walisongo Semarang

2025

 

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post