Psikes.com - Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Psikologi dan Kesehatan menggelar
kegiatan Peringatan Isra Mikraj dengan mengusung tema "Menghidupkan Makna Isra Mikraj
Sebagai Jalan Meningkatkan Ketakwaan Generasi Muda" di Gedung Muslimat NU, Ngaliyan, Rabu (05/02/2025).
Acara Peringatan Isra Mikraj tersebut dihadiri oleh Kader PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan dari
angkatan 2022 sampai 2024. Acara ini bertujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk cinta dan pengharapan sya
faat beliau pada hari akhir kelak. Panitia juga turut mengundang Sahabat Maulana Yusuf
Abdillah (Gus Yusuf) sebagai pembicara.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Sahabati Fina Abrarika dan Khoirunnisa Alfina kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Sahabat Ilham Pramudya. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Syubbanul Wathon, dan Mars PMII yang dipimpin oleh Sahabati Nala Salsabila Lutfiana Putri.
Acara dilanjutkan
dengan penyampaian sambutan
oleh Sahabat M.
Baihaqil Ulya Darojat selaku Ketua Panitia dan Sahabat M.
Mawahib Ahyaudin selaku Ketua PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Simtudh Dhuror yang dipandu oleh Grup Hadroh Syababul
Mushtofa dari PMII Rayon Psikologi dan
Kesehatan.
Acara dilanjutkan menuju puncak acara yakni Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Sahabat Maulana Yusuf Abdillah, S. Psi. atau yang akrab disapa Gus Yusuf. Dalam mauidhohnya, Gus Yusuf menyampaikan bahwa Momentum Isra Mikraj merupakan momentum awal mula diturunkannya perintah salat. Beliau menerangkan bahwa mulanya, Allah menurunkan perintah salat sebanyak 1000 rakaat yang mana kemudian menjadi 17 rakaat. Beliau juga menambahkan bahwa perintah salat merupakan nikmat yang wajib kita syukuri dengan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah Mauidhoh Hasanah, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Gus Yusuf dan penyerahan sertifikat oleh Sahabat M. Mawahib Ahyaudin kepada Gus Yusuf.
Selama menyelenggarakan acara ini, Sahabat Ulya selaku ketua panitia mengatakan bahwa persiapan penyusunan kepanitiaan sudah dilaksanakan jauh-jauh hari. Ia menambahkan bahwa ada beberapa kendala dalam mempersiapkan acara ini.
"Pembentukan panitia sudah dimulai sejak 3 minggu yang lalu. Kemudian setelah dibentuk, panitia kemudian ditetapkan. Setelah itu, untuk menyiapkan acara ini juga dilaksanakan rapat sebanyak 4 kali,"
"Selama persiapan acara, kurangnya komunikasi antar panitia dan beberapa hal lain membuat Saya memiliki keraguan terhadap acara ini. Kemudian pada hari H, terdapat kemoloran acara karena kurangnya persiapan teknis, tetapi tidak berdampak besar pada acara. Alhamdulillah," tambahnya
Ia juga memberikan harapannya untuk acara-acara maupun kepanitiaan yang akan diselenggarakan berikutnya.
"Harapannya semoga lebih sering berkomunikasi secara terbuka, ya. Tidak perlu merasa malu atau gengsi terhadap yang lain. Semoga kepanitiaan berikutnya dapat lebih interaktif, solid, dan lebih bertanggung jawab atas acara yang akan dilaksanakan nantinya."
Salah satu tamu dalam kegiatan isra mikraj, Sahabat Gading Gumilang menyampaikan terkait pelajaran yang diperoleh dan pesan kesan dari acara ini.
"Peringatan Isra Mikraj ini tidak hanya mengingatkan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengingatkan kita tentang musabab kewajiban salat lima waktu dan kewajiban untuk melaksanakannya tentunya. Dalam menyampaikan materi, Gus Yusuf juga tampak sangat berpengalaman." Tutupnya.
Reporter: Kun Khoiro Dimas Awwaluddin dan Valent Raya AuliaTim Jurnalis
Biro Kajian dan Gerakan
PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan
Komisariat UIN Walisongo Semarang
2024