GELAR SEKOLAH ADVOKASI, CIPTAKAN KADER YANG BERAKSI MELALUI EMPATI

Dokumetasi oleh: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan 

       Psikes.com – Biro Advokasi dan Gender Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Psikologi dan Kesehatan menggelar kegiatan Sekolah Advokasi yang bertema “Peduli Sosial, Tegakkan Pendampingan, Raih Keberkahan Ramadhan Bersama Kader Pergerakan" di kediaman Prof. Dr. Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si, komplek Permata Puri, Ngaliyan, Sabtu (15/03/2025). Sekolah Advokasi diselenggarakan untuk kader PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan angkatan 2024 dengan tujuan memberi pengetahuan mengenai advokasi umum, psikologi, dan gizi sebagai bekal turun basis yang akan di selenggarakan di Yayasan Panti Asuhan Darul Huda, Mijen, Semarang.

         Acara diawali dengan pembukaan oleh Sahabati Adelia dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Syubanul Wathon, dan Mars PMII yang dipimpin oleh Sahabati Finansya. Acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Sahabati Nazwa Azizah selaku ketua panitia dan Sahabat M. Mawahib Ahyaudin selaku ketua PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan. Dan pembukaan ditutup dengan doa oleh Sahabat Aria Eka.

        Memasuki acara inti yakni pemaparan materi oleh ketiga narasumber. Narasumber pertama ialah Ibu Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UIN Walisongo Semarang. Beliau menyampaikan terkait definisi umum mengenai advokasi, ciri-ciri dan prosesnya, serta prosedur advokasi. Beliau menerangkan bahwa advokasi tetap diperlukan karena kekerasan bisa dilakukan oleh siapapun. Advokasi juga harus terencana dan memiliki tujuan merubah suatu kondisi atau kebijakan yang sebelumnya bermula dari pendekatan tertentu. Beliau juga menambahkan tentang perbedaan Advokasi Litigasi dan Non-Litigasi. Selain itu, beliau juga interaktif dalam menjawab pertanyaan dari peserta. “Advokasi bukan sekedar mengkritik namun juga mendampingi hingga akhir dan memberi solusi,” pungkas Beliau.

Dokumentasi Oleh: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

            Memasuki materi yang kedua, yakni Advokasi Psikologi oleh Ibu Dewi Khurun Aini, M.A, Ibu Dewi memaparkan materi seputar kemampuan yang harus dimiliki akademisi psikologi dalam memberikan advokasi. Tak hanya itu, beliau menyebutkan bahwa kader PMII dapat melakukan advokasi di berbagai lini, baik di media sosial maupun secara langsung dengan teknik dasar konseling. Bu Dewi menutup pembicaraannya dengan melakukan relaksasi ketenangan sebagai salah satu intervensi psikologi.

            Terakhir, materi disampaikan oleh Sahabati Ihda Hanifatun Nisa, S.Gz. mengenai korelasi antara advokasi gizi dengan program Makan Bergizi Gratis oleh Presiden Prabowo. Beliau mengajak peserta untuk mengkritisi kelebihan dan kekurangan program tersebut dengan bahasa yang komunikatif sehingga dapat dipahami oleh masyarakat luas, terutama ibu-ibu.  Beliau juga menyebutkan bahwa “Yang terpenting adalah cara komunikasi dengan audiens, harus bisa membedakan antara anak SD, SMP, dan SMA karena penangkapan pemahamannya juga berbeda-beda,” ucapnya. Sahabati Ihda juga membekali para kader dengan enam langkah cuci tangan menurut Kementrian Kesehatan (KemenKes) dan ciri-ciri jajanan sehat.

            Setelah sesi pemaparan materi selesai, panitia mengadakan Forum Group Discussion (FGD), yang berhasil memantik pemikiran kritis peserta dalam menanggapi studi kasus yang diberikan. Selanjutnya acara ditutup oleh MC disusul dengan dokumentasi.

Selama menyelenggarakan acara ini Sahabati Nazwa Azizah selaku ketua panitia mengatakan bahwa terdapat sedikit hambatan dalam pemilihan waktu dan pemindahan tempat. Meskipun terdapat hambatan namun ia juga berpesan “Semoga ilmu yang didapat di Sekolah Advokasi ini dapat diimplementasikan kepada anak yatim piatu baik dalam bidang psikologi maupun gizi,” imbuhnya.

Ketua PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan, Sahabat M. Mawahib Ahyaudin, menyampaikan harapannya terkait terselenggaranya acara ini.

“Harapan diselenggarakannya acara ini adalah tersedianya ruang bagi kader PMII 2024 untuk mengenal dan memperdalam pengetahuan mengenai advokasi meskipun belum mendapatkannya di ruang kelas.” Ujar Sahabat Ahya. Sahabat Ahya juga turut berpesan “Semoga kegiatan Sekolah Advokasi tahun depan dapat lebih memunculkan semangat peserta. Namun secara keseluruhan kegiatan ini luar biasa.” terangnyanya.

Salah satu peserta dalam kegiatan ini, Sahabat Dimas menyampaikan pelajaran yang diperoleh dan kesan pesan di kegiatan ini. “Saya mendapat ilmu  baru mengenai advokasi umum, psikologi, dan gizi serta cara mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Ini adalah acara yang menyenangkan karena pemateri yang interaktif dalam menyampaikan. Meski begitu, tetap diperlukan antusiasme yang lebih dari peserta dan panitia.” tutupnya.

Reporter: Aura Najma Rahmadhani, Najiya Amrina Rosyada, dan Nurul Faiqotus Saadah

Redaktur: Novia Rizky Kamilulfalaah

Tim Jurnalis

Biro Kajian dan Gerakan

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Komisariat UIN Walisongo Semarang

2025

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post