ZIARAH PERGERAKAN : NAPAK TILAS NILAI PERJUANGAN DAN KEBERKAHAN TOKOH-TOKOH ISLAM

Psikes.com- Biro Keagamaan PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan (Psikes) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan kegiatan Ziarah Pergerakan dengan tema “Napak Tilas Sejarah Islam: Meresapi Nilai dan Keberkahan dari Tokoh-Tokoh Islam di Indonesia”. Acara ini dilaksanakan di makam Gunung Pring, yaitu makam KH. Nahrowi Dalhar dan makam KH. Munawwir Krapyak di Yogyakarta pada (30/11/24).

Acara ini diikuti oleh 33 kader PMII Rayon Psikes dari berbagai angkatan. Titik kumpul dimulai pada pukul 06.00 WIB di Auditorium II UIN Walisongo dan pemberangkatan dilakukan pada pukul 07.10 WIB menggunakan bus PO Anugerah dengan nomor polisi H 7036 OQ. Doa pemberangkatan dipimpin oleh Sahabat M. Mawahib Ahyauddin selaku ketua rayon sebelum rombongan menuju destinasi pertama, yakni Makam Kiai Dalhar di Gunung Pring, Muntilan.

Sumber dokumentasi : PMII Rayon Psikes

Sebelum memasuki area makam, Sahabati Nazwa Azizah menyampaikan biografi singkat Kiai Dalhar. Ia mengatakan bahwa Kiai Dalhar merupakan ulama besar yang sangat alim dalam bidang fikih, tasawuf, dan ilmu agama lainnya. Beliau menuntut ilmu di berbagai pesantren di Jawa, seperti Pesantren Termas di Pacitan, sebelum melanjutkan pendidikannya ke Makkah selama kurang lebih 22 tahun. Di Makkah, beliau mendalami berbagai ilmu agama di bawah bimbingan ulama besar, termasuk Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Setelah kembali ke Indonesia, beliau mendirikan Pesantren Darussalam di Watucongol, yang berkembang pesat dan menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam. Kiai Dalhar wafat pada tahun 1959, namun warisan ilmu dan perjuangannya tetap hidup melalui pesantren yang beliau dirikan dan para muridnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Rombongan tiba di Makam Kiai Dalhar, Gunung Pring, Muntilan sekitar pukul 10.05 WIB dan langsung memasuki area makam untuk membaca tahlil yang dipimpin oleh Sahabat Ilham Pramudya. Suasana makam tampak ramai dengan para peziarah lainnya, yang semakin menambah kekhusyukan acara. Setelah doa bersama, para peserta melakukan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen sebelum melanjutkan perjalanan ke makam berikutnya, yaitu Makam Kiai Munawwir di Krapyak, Yogyakarta.

Keterangan Foto : Pembacaan tahlil di makam Kiai Dalhar
Sumber dokumentasi : PMII Rayon Psikes

Biografi singkat Kiai Munawwir juga tak lupa disampaikan sebelum memasuki area Makam beliau. Adapun yang menyampaikan adalah  Sahabati Novia Rizky. Ia mengatakan bahwa Kiai Munawwir Krapyak mulai belajar agama sejak kecil di pesantren di Bangkalan, Madura. Beliau melanjutkan studi ke berbagai pesantren di Jawa, salah satunya berguru kepada KH Sholih Darat yang makamnya ada di Semarang. Kiai Munawwir kemudian melanjutkan pendidikan di Makkah selama 16 tahun dan di Madinah selama 5 tahun, menguasai Al-Qur'an serta qiraat sab'ah. Setelah kembali ke tanah air, beliau menjadi ulama terkemuka. Dedikasi beliau dalam mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an menginspirasi banyak orang. Ijazah yang beliau berikan kepada para santrinya adalah membaca Surah Al-Fatihah, berhenti pada lafadz "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'een" dan menyebutkan hajat yang dibaca dengan bilangan ganjil.

Sesampainya di lokasi pemakaman, rombongan melaksanakan shalat jamak taqdim terlebih dahulu pada pukul 14.30 WIB. Setelah itu, peserta menuju makam untuk membaca tahlil yang dipimpin oleh sahabat Ilham Pramudya. Suasana makam yang ramai dengan para peziarah lainnya kembali menambah kekhusyukan acara. Setelah doa bersama, para peserta melakukan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen sebelum melanjutkan perjalanan.

Ketua panitia, Sahabat Aria Eka berharap, "Semoga acara ini bermanfaat jika dilaksanakan dengan niat yang benar, khususnya di PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan, disertai dengan pemahaman mendalam, dan dijaga makna serta esensinya. Dengan cara ini, acara ziarah dapat terus memberikan dampak positif baik bagi individu maupun komunitas secara luas. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak sekadar menjadi rutinitas, tetapi tetap menjaga nilai spiritual dan sosialnya."

Salah satu peserta, Sahabat Sheva Asfar, menyampaikan kesan dan pesannya, "Kegiatan seperti ini tidak hanya mempererat hubungan antar sesama, tapi juga dapat memperdalam pengetahuan dan mengenang sejarah tokoh atau ulama penting pada masanya. Semoga ziarah seperti ini bisa menjadi momentum kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan tetap melestarikan tradisi dengan nilai-nilai kebaikan."

Setelah melakukan ziarah, rombongan melanjutkan rekreasi di Malioboro. Rombongan tiba di Malioboro sekitar pukul 16.00 WIB. Meskipun hujan turun, kawasan Malioboro tetap semarak dengan keramaian pengunjung yang menikmati suasana khas kota Yogyakarta tanpa terganggu oleh cuaca. Setelah menikmati waktu di Malioboro, rombongan melanjutkan perjalanan pulang mengingat waktu yang sudah malam. Selama perjalanan pulang, meskipun lelah, para peserta tetap menikmati perjalanan. Tidak terasa, rombongan akhirnya tiba kembali di Auditorium II UIN Walisongo, menandai berakhirnya kegiatan hari ini.

 

Reporter           : Nuril Faizah Alif, Lutfi Hidayatul Wakhidah, dan Nur Afandi

Redaktur           : Farah Ghifari

Tim Jurnalis

Biro Kajian dan Gerakan

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Komisariat UIN Walisongo Semarang

2025

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post