Psikes.com – Aliansi Mahasiswa Walisongo bersama Aksi Kamisan
Semarang kembali lakukan aksi dengan tajuk “Tangkap Polisi Pembunuh dan Pelaku
Fitnah Terhadap Gamma” di depan Gedung Polda Jawa Tengah pada Kamis (28/11/2024).
Massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 13.00 WIB di samping
Auditorium II Kampus 3, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
didampingi oleh koordinator lapangan (korlap) dari masing-masing fakultas.
Mereka mengenakan dresscode hitam dengan membawa vandal bertuliskan
“Aksi Kamisan Jangan Diam, Jangan Diam, Lawan”, “Justice For Gamma”, dan lain
sebagainya.
Salah satu koordinator lapangan (korlap) UIN Walisongo, Robby
Rahmanda menjelaskan terkait apa yang melatarbelakangi aksi tersebut. “Aksi ini
sebagai tindak lanjut atas keresahan mahasiswa dan masyarakat atas tindak
represifitas polisi yang mengakibatkan terbunuhnya siswa SMK 04, Gamma,”
terangnya.
Selain itu, aksi ini juga bertujuan untuk mendesak dan menuntut polisi
agar menyelesaikan segala penyidikan secara transparan atas terbunuhnya siswa
SMKN 4 Semarang karena ditembak oleh seorang anggota Polisi pada Minggu,
(24/11/2024). “Aksi ini juga mendesak polisi untuk melakukan segala penyidikan
secara transparan berdasarkan fakta lapangan,” imbuhnya.
Dalam aksi kali ini, terdapat 3 hal yang menjadi tuntutan para massa aksi:
- Mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan
- Mendesak polisi untuk menyegerakan penyelidikan kasus yang sudah lama
- Menghukum pelaku dengan seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang ada.
Setibanya di depan Gedung Polda, massa aksi yang terdiri atas
mahasiswa UIN Walisongo dan Universitas Negeri Semarang (UNNES) dikumpulkan
terlebih dahulu untuk kemudian bersama-sama menyanyikan lagu “Buruh Tani”
sebagai upaya membangkitkan semangat massa. Kemudian orator, dalam orasinya
menuntut kepolisian yang menjadi faktor utama rusaknya demokrasi di republik
ini harus membenahi cacatnya hukum yang menjadi poin penting.
“Saya rasa ini menjadi akumulasi kemarahan rakyat dan mahasiswa
bahwasanya polisi yang harusnya menjadi penegak hukum memberikan pengayoman dan
pengamanan kepada masyarakat tapi nyatanya melakukan tindakan yang menyakitkan
terhadap masyarakat,” ujar Amin salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi
Kamisan Semarang dalam orasinya.
Setelah orasi yang pertama, teater dari Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang (UNNES) menampilkan reka adegan ketika anggota polisi melakukan
penembakan terhadap Gamma. Aksi berlangsung dengan penjagaan ketat oleh aparat
kepolisian.
Di tengah orasi, massa aksi bertambah dengan kedatangan mahasiswa
Universitas Diponegoro (UNDIP) yang turut serta menyuarakan keadilan untuk
Gamma. Massa aksi itu kemudian merapat untuk bersama-sama menyaksikan
pertunjukan yang ditampilkan oleh teater UNNES.
Hingga aksi demostrasi berakhir, tidak ada laporan mengenai korban
jiwa maupun luka-luka. Massa aksi membubarkan diri dengan tertib setelah
menyampaikan aspirasinya. Aparat keamanan yang berjaga juga memastikan situasi
tetap kondusif sepanjang aksi
berlangsung.
Robby menambahkan bahwa meskipun audiensi belum dilakukan, namun
dari pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) akan mengawal kasus ini sampai selesai.
“Audiensi belum sempat dilakukan mengingat waktu konsolidasi yang
cepat dan aksi yang mendadak. Namun, dalam beberapa hari ke depan, pihak lbh
akan mengawal kasus ini sampai selesai,” pungkasnya di akhir.
Reporter : Sheva Asfar Rais
Writer : Aisyah Nur Latifah & Novia Rizky Kamilulfalaah
Redaktur : Farah Ghifari
Tim Jurnalis
Biro Kajian dan Gerakan
PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan
Komisariat UIN Walisongo Semarang
2024