KEKUATAN SUARA: DISKUSI FILM 'SILENCED' DALAM MENDORONG ADVOKASI PERLINDUNGAN ANAK

Dokumentasi oleh PMII Rayon Psikes

Psikes.com - Pada hari Minggu, 1 September 2024, Biro Kajian dan Gerakan PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan (Psikes) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil mengadakan acara bedah film "Silenced" (Dogani). Acara ini bertujuan untuk membahas keselarasan antara advokasi dan keagamaan dalam konteks perlindungan anak, khususnya bagi penyandang disabilitas. Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Sekolah Gwangju Inhwa, Korea Selatan dan menyoroti isu kekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak tuna rungu.

Acara dimulai dengan pembukaan. Dilanjut dengan pemutaran film berdurasi 2 jam 5 menit yang menggambarkan kekerasan seksual yang dialami oleh murid-murid di sekolah tersebut. Setelah pemutaran, sesi diskusi dibuka. Para peserta memberikan komentar mengenai keseluruhan film. Sahabat  Dhika berkomentar bahwa pentingnya empati dalam lingkungan sekitar dan sebagai agen perubahan kita harus bisa mengajak semua orang untuk menempatkan rasa empati dalam interaksi sosial sehari-hari.

Sahabat Arga juga menyoroti bahwa keadilan harus ditegakkan dan kekerasan merupakan tindakan yang sangat merugikan individu. Sahabat Arga juga mencatat bahwa film ini mencerminkan realitas sosial yang sering kali diabaikan dimana pelaku kekerasan terutama yang memiliki kekuasaan dapat bertindak sewenang-wenang tanpa konsekuensi yang berarti. Hal ini menunjukkan ketimpangan hubungan kuasa antara pelaku dan korban yang perlu menjadi perhatian bersama.

Diskusi kali ini juga mengangkat isu kesetaraan gender, dimana Sahabati Farah menegaskan bahwa perempuan tidak lemah dan memiliki hak yang setara dengan laki-laki. Mereka berpendapat bahwa perjuangan melawan kekerasan seksual harus melibatkan semua pihak, tanpa memandang gender untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua anak. Kesadaran akan kesetaraan ini diharapkan dapat mendorong tindakan kolektif dalam melawan kekerasan. Tak hanya itu, dalam diskusi kali ini juga membahas bagaimana nilai-nilai keagamaan dapat berkontribusi dalam advokasi perlindungan anak yang dikemukakan oleh Sahabat Aria.

"Lembaga pendidikan seharusnya menjadi 'perawat karakter dan tidak hanya mengunggulkan nilai, angka, skor, reputasi belaka, namun juga mendekap, membangun, merekonstruksi jiwa yang semula lemah, menjadi jiwa cerdas yang berinisiatif dalam ranah kemanusiaan. Empati harus dijunjung tinggi, apresiasi terhadap semua makluk harus diutamakan, " Ujar Sahabati Nurul Faiqotus Saadah.

Dokumentasi oleh PMII Rayon Psikes

Dalam diskusi Diskusi kali ini menghasilkan kesimpulan bahwa advokasi dan nilai-nilai keagamaan harus saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan aman bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik diperlukan untuk menangani isu-isu sosial yang kompleks.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam mencegah kekerasan seksual di masyarakat. PMII Rayon Psikes berkomitmen untuk terus mengedukasi dan mengadvokasi isu-isu sosial yang penting demi terciptanya keadilan dan kesetaraan.

Reporter : Dhea Azhar Fauziah

Redaktur : Farah Ghifari

Biro Kajian dan Gerakan

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

UIN Walisongo Semarang

 


PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

1 Comments

  1. "Get in-depth investigative reports on major issues in Korea by subscribing to our news." let's visit our website here https://annyeongchingu.jimdosite.com/

    ReplyDelete
Previous Post Next Post