Meneguhkan Loyalitas dan Pikiran Kritis: Suksesnya PKD ke-5 PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Dokumentasi oleh: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Psikes.com  Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke-5 yang diselenggarakan oleh PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan, Komisariat Walisongo. Acara tersebut telah sukses dilaksanakan pada 2–4 Mei 2025. Kegiatan ini bertempat di dua lokasi, yakni Gedung Pendidikan Muslimat NU Jawa Tengah pada hari Jumat dan pada hari Sabtu sampai Minggu di SMP Hasanuddin 5 Mangkang, Semarang.

Pendidikan Kader Dasar (PKD) merupakan jenjang pengkaderan formal lanjutan dari MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) yang bertujuan untuk membentuk kader PMII yang militan, berpikiran kritis, dan mampu bergerak secara intelektual dan sosial. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang rayon, baik internal maupun eksternal Rayon Psikes.

Mengusung tema “Loyalitas dalam Spektrum Kritis: Menjadi Kader yang Bergerak dan Berpikir,” kegiatan ini diikuti oleh 14 peserta, terdiri dari 13 orang peserta internal dari Rayon Psikologi dan Kesehatan serta 1 orang peserta eksternal dari Rayon Ekonomi. Keikutsertaan lintas rayon ini menjadi wujud terbukanya proses kaderisasi bagi semua elemen yang ingin berproses dalam PMII.

Proses pelaksanaan PKD dimulai dengan pembukaan pendaftaran pada 19–29 April 2025. Selanjutnya peserta menjalani tahap screening dan Pra-PKD pada 1 Mei 2025, sebagai bentuk seleksi awal sekaligus penguatan materi dasar sebelum pelatihan inti. Proses ini dilaksanakan secara sistematis agar peserta benar-benar siap secara mental, intelektual, dan fisik untuk menjalani pelatihan selama tiga hari penuh. Panitia memastikan bahwa setiap peserta yang lolos benar-benar memiliki komitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan serius.

Selama pelatihan berlangsung, peserta mendapatkan materi yang beragam dan mendalam. Beberapa di antaranya adalah Aswaja sebagai Haluan Organisasi PMII, Nilai Dasar Pergerakan (NDP), Paradigma PMII, dan Critical Thinking. Tidak hanya itu, isu-isu aktual seperti ketahanan pangan, stunting, keadilan gender, serta gerakan perempuan juga dibahas secara kontekstual. Penyampaian materi dilakukan oleh para pemateri yang kompeten, baik dari kalangan akademisi, alumni PMII, maupun tokoh pergerakan, yang membuka ruang diskusi luas dan konstruktif.

Proses pembelajaran dalam PKD tidak hanya berorientasi pada ceramah satu arah, tetapi juga mendorong peserta untuk aktif berdialog dan merefleksikan materi yang diterima melalui Focused Group Discussion (FGD) yang didampingi oleh fasilitator. Diskusi kelompok, forum tanya jawab, dan simulasi kasus menjadi bagian dari metode yang digunakan. Pendekatan ini membuat peserta merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap proses yang dijalani. Suasana yang cair namun tetap serius membuat para peserta mampu memahami nilai-nilai pergerakan secara mendalam dan aplikatif.

Dokumentasi Oleh: PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

Dari segi fasilitas, panitia menyediakan berbagai kebutuhan peserta secara lengkap. Setiap peserta mendapatkan sertifikat kelulusan, modul resmi PKD, dan konsumsi selama tiga hari. Selain itu, peserta juga memperoleh merchandise berupa tumbler dan relasi yang lebih luas. Dukungan fasilitas ini merupakan bentuk keseriusan panitia dalam menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi peserta. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan dalam mencetak generasi penerus yang siap membawa perubahan di tengah masyarakat.

Ketua PMII Rayon Psikes, Muhammad Mawahib Ahyauddin menyampaikan harapan besarnya terhadap para kader hasil PKD ini.

“Saya berharap kader PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan yang telah usai mengikuti agenda kaderisasi formal PKD dapat benar menjadi seorang mujahid, yakni siap berjuang, siap loyal, dan siap komitmen terhadap nilai-nilai PMII, sehingga tercapai kader yang bergerak dan berpikir,” ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam proses pergerakan.

“Pesan untuk seluruh kader supaya senantiasa setia pada proses dalam jalan pergerakan, apapun halang rintang harus dilewati bersama. Dan untuk keluarga besar PMII Rayon Psikes, mari bersama berkolaborasi aktif guna mencapai PMII yang progresif berkemajuan. Salam pergerakan!”

Salah satu peserta yang terpilih sebagai AL PKD, Muhammad Aqna Rifki Aufan Nada memberikan kesan positif selama mengikuti kegiatan. Ia mengaku terkejut karena ekspektasinya tentang suasana yang tegang dan kaku ternyata tidak terbukti. Justru ia menemukan suasana yang dinamis, interaktif, dan mendukung proses belajar yang menyenangkan. Ia merasa semakin yakin untuk terus berproses di PMII.

“Jujur, PKD ini di luar ekspektasi aku. Awalnya kukira bakal super berat, tapi ternyata suasananya asik, banyak diskusi yang seru, dan pematerinya enak diajak ngobrol. Jadi meskipun tetap melelahkan, tapi terasa menyenangkan dan bikin semangat belajar.”

Dengan terselenggaranya PKD ke-5 ini, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan berhasil menegaskan perannya sebagai ruang kaderisasi yang solid dan progresif. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah dan nilai dasar pergerakan, tetapi juga membekali kader dengan kepekaan sosial dan kemampuan berpikir kritis.

 Reporter: Sheva Asfar Rais, Dhea Azhar Fauziyah M.

Redaktur: Novia Rizky Kamilulfalaah


Tim Jurnalis

Biro Kajian dan Gerakan

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan

2025

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post