[CERPEN] GENERASI DIGITAL: PERAN TEKNOLOGI DALAM MEMBENTUK MASA DEPAN KADER PERGERAKAN

 Buah Karya Sahabati Zalfa Aulia Pramesti Cahyani

    Di sebuah kota kecil yang penuh semangat, terdapat sekelompok pemuda yang bersemangat menggerakkan perubahan. Mereka adalah anggota sebuah organisasi pergerakan yang telah lama berdiri. Namun, dunia telah berubah, dan mereka tahu bahwa mereka harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam hal teknologi.

    Di antara mereka, ada seorang pemuda bernama Adi, yang sangat tertarik dengan dunia digital. Ia menyadari bahwa teknologi, terutama media sosial dan platform digital lainnya, dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan gagasan-gagasan perubahan. Adi selalu mengajak teman-temannya untuk belajar bersama tentang teknologi dan bagaimana cara menggunakannya untuk kebaikan bersama.

     Suatu hari, mereka merencanakan sebuah aksi besar untuk memperingati hari penting bagi organisasi mereka. Alih-alih mengandalkan metode konvensional yang sudah sering mereka lakukan, Adi mengusulkan untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana utama. "Kenapa kita tidak membuat kampanye digital? Kita bisa mengajak lebih banyak orang dan menyebarkan pesan kita lebih luas," ujarnya dengan semangat.

    Beberapa teman-temannya awalnya ragu. "Tapi, apakah media sosial itu efektif? Bukankah kita lebih dikenal lewat aksi di lapangan?" tanya Lila, salah satu anggota yang lebih tradisional. Adi menjawab, "Media sosial bukan pengganti aksi lapangan, Lila. Tapi ini adalah jembatan untuk menjangkau orang yang mungkin tidak bisa kita temui secara langsung. Kita bisa mengajak mereka untuk bergabung dengan kita, bahkan dari tempat yang jauh."

    Setelah berdiskusi panjang, mereka memutuskan untuk membuat sebuah kampanye digital yang berjudul "Perubahan di Tangan Kita." Mereka mulai dengan membuat video pendek yang menggugah semangat, yang kemudian mereka sebarkan melalui berbagai platform media sosial. Video tersebut menceritakan tentang perjuangan mereka, visi mereka, dan bagaimana setiap individu memiliki peran dalam membawa perubahan.

    Seiring waktu, kampanye itu mulai mendapatkan perhatian. Tidak hanya dari teman-teman mereka, tetapi juga dari orang-orang yang selama ini tidak pernah mereka temui. Banyak yang memberikan dukungan, berbagi pesan, dan bahkan mengajak teman-temannya untuk bergabung. Adi dan teman-temannya menyadari bahwa teknologi telah memberi mereka kekuatan baru, kekuatan untuk menjangkau lebih banyak hati dan pikiran.

   Namun, tak lama setelah kampanye itu sukses besar, muncul tantangan baru. Sejumlah komentar negatif mulai bermunculan, bahkan ada yang menyebarkan informasi palsu tentang organisasi mereka. Beberapa anggota mulai cemas. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Lila.

   Adi tersenyum dan berkata, "Inilah salah satu sisi lain dari teknologi. Tapi, kita punya kekuatan untuk membuktikan kebenaran. Kita akan tetap konsisten dengan nilai-nilai yang kita perjuangkan dan memberikan penjelasan dengan cara yang baik. Kita bisa menggunakan platform yang sama untuk melawan hoaks dan menyampaikan informasi yang benar."

   Mereka pun bergerak cepat untuk meluruskan berbagai kabar yang salah. Adi mengajarkan kepada teman-temannya tentang pentingnya literasi digital dan bagaimana cara menghadapi hoaks. Mereka semakin memahami bahwa teknologi bukan hanya soal memanfaatkan peluang, tetapi juga tentang tanggung jawab.

   Dalam perjalanan waktu, kelompok tersebut semakin kuat. Mereka tidak hanya dikenal karena aksi lapangan mereka, tetapi juga karena kemampuan mereka memanfaatkan teknologi dengan bijak. Para kader pergerakan yang ada mulai menyadari bahwa dunia digital bukanlah hal yang terpisah dari dunia nyata. Keduanya saling melengkapi, dan bersama-sama mereka dapat membentuk masa depan yang lebih baik.

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post