[SAJAK] SEDIH YANG SELALU DISEMBUNYIKAN

 

 SEDIH YANG SELALU DISEMBUNYIKAN

Buah Karya : Imam Aqil Macca Safrin Lalaki (Anggota RTL Kajian dan Gerakan)

Tidak kah kau lelah jika harus menggunakan topeng setiap hari? Disaat tawa mu kau perlihatkan, mengapa justru sedihmu kau sembunyikan?

Begitulah diriku disudut kamar, menyendiri diiringi sepi tak ada siapapun yang menemani. Hanya sinar purnama yang setia menerangi kegelapanku yang setiap malam di huni sepi.

Mati suri hati ini, tidak berani mengatakan bahwa sedang sedih untuk kesekian kali. Hanya bisa menulis di buku harian kecil untuk menutupi gemuruh tangis ini.

Pada siapa lagi ku bisa mengaduh akan gundah yang gaduh ini? Hanya dinding kamar yang menjadi sandaran terbaik saat sedih menghampiri dan bantal yang menjepit telinga sebab takut datang bisikan-bisikan untuk bunuh diri.

Setiap insan memiliki samudera kesedihannya sendiri-sendiri dan tempat bersandarnya masing-masing. Disaat yang lain mengaduh pada orang yang disayangi, aku malah menelusuri malam yang sunyi bersama bayanganku sendiri.

Tidak ada cahaya atau penerangan, hanya ada gelap dan kebutaan. Bukannya aku suka berteman dengan sepi. Tapi sedari kecil keadaan sudah memaksaku untuk bungkam di hadapan orang yang kusayangi.

Percayalah aku juga ingin ditemani, aku takut di bunuh dengan kesedihan ini, bahkan aku takut mati ditanganku sendiri. Aku pernah dimarahi karena marah, aku pernah didiamkan karena mengutarakan kekecewaan.Lalu pada akhirnya, ku rasa diam adalah yang terbaik ketika datang sedih dan kecewa.

Namun, tidakkah kau sadar apa yang lebih kelam dari kesedihan? Ialah orang-orang yang dada nya penuh luka tapi yang ia perlihatkan hanya senyum dan tawa hangatnya.

Entah sampai kapan sedih yang berkepanjangan ini ber(akhir).

 

 

 

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post