[CERPEN] PERAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

 

    PERAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

Buah karya : Alviana Eka (Anggota RTL Kajian dan Gerakan)

      Di suatu kota bernama kota ex ada dua perempuan yang sedang bersahabat. Mereka bernama Melly dan Melani. Mereka sedari kecil tumbuh bersama tentunya dengan orang tua yang berbeda dan cara mendidik yang berbeda pula.

Siang ini Melly dan Melani berjalan kaki pulang ke rumah nya. Jarak antara sekolahan mereka ke rumah tidak lah jauh, tetapi tetap saja membutuhkan waktu. Kebetulan mereka hari ini di sekolahnya ada penerimaan raport. (btw mereka ini kls 8 SMP ya manteman). Akibat dari penerimaan raport itu Melly dan Melani pulang agak telat selain mereka pulang jalan kaki, tadi di sekolah juga tidak langsung pulang tp membicarakan raport mereka dengan teman-teman mereka.

Setelah lama berjalan akhirnya Melly dan Melani sampai si rumah Melly, yang memang lebih dekat dari sekolah dari pada Melani yang harus berjalan sedikit lagi.

"Aku masuk dulu Lan," Pamit Melly bersiap membuka pagar rumahnya. Melani pun tersenyum. Melambaikan tanganya pada Melly.

"Siap Mel, aku mau pulang dulu mau belajar lebih keras lagi biar bisa kaya kamu yang dapat rangking 1," Melani berteriak, berlari menjauhi Melly yang masih berdiri di depan pagar rumahnya.

        Melly terdiam dan perlahan memasuki rumahnya. "Assalamu'alaikum, Melly pulang," Melly berjalan mencari orang tuanya.

         "Darimana aja kamu?" Sapaan bernada dingin itu berasal dari arah kanan, arah menuju dapur. Melly melihat wanita paruh baya di depan pintu dapur, menatapnya dengan pandangan yang dingin.

           Melly berjalan kearah wanita paruh baya yang ternyata adalah ibunya Melly. Melly menyalami tangan Mamanya. "Maaf Ma tadi ada sedikit pengumuman dan penerimaan raport jadi agak telat pulangnya".

          Wanita paruh baya yang ternyata Mamanya Melly berdecak kesal. " Ga ada alasan kak sekalinya telat ya telat. Kamu mau jadi apasih apa-apa selalu telat. Mangkanya kalau pulang sekolah tuh langsung pulang jangann mampir" dulu. Mana rapot mu, awas aja mempermalukan Mama dan Papa"

       Melly terdiam, perlahan dia mengeluarkan map berisi rapot dari tasnya. Sejenak dia tersenyum mengingat raport nya kali ini tidak akan mengecewakan ortunya. "Ini Mah, Mah Melly kan dapat nilai tertinggi di kelas boleh ya Ma Melly minta jadian dari Mama Papa". Ucapan permohonan itu ia lontarkan dengan senyum berbinar yang ia miliki

       Sedangkan Mama Melly berdecak tidak suka "Raport sampah kaya gini kok di banggain, mau minta hadiah lagi. Itu nilai 90 tiga Melly ada tiga. Bisa g si kamu jangan malu maluin Mama Papa ha! ". Mama Melly melempar map berisi raport itu ke wajah Melly yang kebetulan ujung map itu sedikit tajam hingga mampu membuat pelipis Melly sedikit mengeluarkan darah, sebelum map itu jatuh ke lantai.

Di waktu yang sama dengan tempat yang berbeda. Terdapat seorang gadis memasuki rumah nya. " Assalamu'alaikum Melani yang cantik pulang".yaa gadis itu Melani yang berteriak memasuki rumahnya.

"Melani jangan teriak teriak ini bukan hutan". Ujar seorang perempuan paruh baya dari arah dapur. Itu Bundanya Melani.

Melani menoleh, setelah mendapati Bundanya yang melotot kearahnya Melani langsung berlari dan memeluk Bundanya tersebut. "Bunda bunda,maaf ya Melani pulang telat  tadi Melani nerima raport tau".

Bundanya Melani tersenyum menuntun anaknya menuju ruang keluarga dan duduk disana. " Oh ya mana raport nya? Tp Melani besok besok kalau pulang telat kabarin bunda ya biar bunda ngga kawatir "

Melani mengeluarkan raport yang diterima baik oleh Bunda nya "Iya bunda Melani minta maaf" . Melani menunduk merasa bersalah sama bundanya.

Bunda mengelus rambut Melani memaklumi. "Waaaah alhamdulillah  Melani dapat rangking 4 yaaa". Melani tersenyum. " iya bunda uuhhhh g sia" Melani belajar kemaren ".

Bunda tertawa melihat tingkah anaknya. " Alhamdulillah Melani, setidaknya ada kemajuan, tapi Bunda sama ayah gak jadi kasih hadiah lo yaaa, kn kemaren janjinya kalau dapet hadiah Melani dapet rangking 3 besar".

Melani yang mendengar itu sempet tidak Terima tapi setelah itu tersenyum lagi teringat omongan bundanya. "Iya bunda gapapa, lagian kan itu janji kata bunda yang namanya janji tetep janji, karena Melani g memenuhi persyaratan buat dapet hadiah yaudah deeeh Melani Terima". Anak dan Bunda itu tertawa.

Skip di sekolah

       Sekarang sudah bel istirahat Melly dan Melani buru" ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Ditengah jalan ada seorang cewek yang membawa minuman di tangannya. Karena sama sama buru" si cewek yang membawa minuman tersebut tidak sengaja menyenggol Melly dan Melani membuat es yang di bawanya tumpah membasahi mereka ber tiga.

     "Eh maaf maaf aku gk sengaja tadi aku buru" ke lapangan mau latihan". Ucap cewek itu meminta maaf sambil membersihkan dirinya

Melani tersenyum maklum. "Iya gapapa lagian kita juga salah".dia membersihkan baju putih nya yang sekarang sudah berganti warna karena minuman tersebut.

Sedangkan Melly nampak marah, ia mendorong cewek itu. " Eh kamu punya mata ga si ga liat apa disini ada orang ha! ". Ucap Melly tidak Terima

" Aku minta maaf mel aku gak sengaja". Bela cewek itu

Melly yang tidak Terima mendorong cewek itu lagi hingga membentur tembok dibelakangnya .   "Emang ucapan maafmu bisa buat baju ku dan baju Melani kering Kya tadi? Engga kan"

Melani melihat temannya yang sudah ingin menjambak rambut cewek tersebut melerai.Mellly udah Mel mending kita ke kantin aku udh laper banget". Ia tau mungkin sedari kecil Melly sering dikasari orangtuanya membuat dia tumbuh menjadi seseorang yang kasar.  Dari buku yang pernah dia baca tentang  psikologi perkembangan, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Sensitivitas ibu akan mempengaruhi emosi anak, sedangkan ayah akan mempengaruhi kreativitas anak. Orang tua juga dapat mempengaruhi kekuatan mental anak dalam menghadapi tantangan dan memberikan dampak positif bagi kesehatan mental anak melalui kasih sayang dan dukungan yang diberikan.  perkembangan anak yang dipengaruhi oleh orang tua adalah pola asuh orang tua, yang mempengaruhi perkembangan karakter dan kepribadian anak.  Pola asuh orang tua terbagi menjadi tiga macam: otoriter, permisif, dan otoritatif. Kada pola asuh ini memiliki dampak bagi perkembangan anak, sehingga penting bagi orang tua untuk memilih yang tepat dan mendengarkan contoh perilaku yang positif

    

PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post