KE-INDONESIA-AN

Ditulis oleh:  Zulfikar
(Biro Kajian dan Wacana PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan)

Berdasarkan sumber kata,keindonesiaan merupakan bentuk dari kata konfiks (gabungan) atau kata yang di susupi imbuan ke dan an. menurut kamus besar indonesia thesaurus imbuan ke dan an jika di gabungkan dengan kata indonesia memiliki makna untuk menyatakan hal atau keadaan. sedangkan menurut terminology kata keindonesiaan memiliki makna untuk menerangkan hal dan keadaan bangsa indonesia dari berbagai aspek baik dari segi geografis, agama, politik, budaya serta sejarah.
Di era milenial sekarang ini dimana banyak budaya asiang dan berbagai macam paham yang masuk di indonesia tanpa filter yang memadahi, penting bagi kita memahami tentang makna dari keindonesiaan sebagai bentang bagi kita dalam meghadapi arus globalisasi dan paham-paham yang menyimpng supaya kita dapat terhindar dari hal-hal yang sekiranya dapat menyebabkan perpecahan.
Sebelum kita beranjak unuk memahami keindoneisaan itu sendiri ada baiknya kita kembali mengingat sedikit mengenai sejarah yang sudah di jalani bangsa indonesia. Jaman pra kemerdekaan hingga hari proklamasi adalah sebuah perjuangan akan eksistensi bangsa indonesia (di antara bangsa-bangsa lain) di mata dunia. oleh karena itu, jika kita pelajari sejarah sejak sumpah pemuda tahun 1928 hingga hari proklamasi tahun 1945 merupakan upaya para pendiri bangsa atas identitas indonesia sebagai sebuah kepada masyarakat dunia.
Perjalanan sejarah bangsa indonesia yang di mulai sejak era sebelum dan selama penjajahan di lanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut di tanggapi oleh bangsa indonesia berdasarkan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang di landasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah nusantara.
Jauh sebelum indonesia terbentuk, bangsa indonesia pernah mengalami rangkaian sejarah panjang mulai dari kerajaan-kerajaan hindu yang berpusat di kutai kertanegara pada abad ke-5 M hingga di lanjutkan budha pada awal abadke-7 M dengan kerajaan sriwijya yang berpusat di sumatra hingga di lanjutkan di majapahit yang dapat menyatakan nusantara dengan corak kebhinnekaan hingga ke-4 M, bangsa indonesia sudah kenyang akan sejarah dan pergolakan panjang di dalamnya hingga sebuah cita-cita kemerdekaan pun telah terwujud sekitar 65 tahun yang lalu.
Serangkaian perjalanan sejarah bangsa indonesia tersebut menunjukan bahwa pentingnya kita untuk memahami makna keindonesian terlebih lagi mengenai toleransi, karena bangsa indonesia ini merupakan bangsa yang majemuk dan beragam baik budaya maupun sukunya, hal tersebut menyebabkan indonesia rentan akan perpecahan, namun dengan kita memahami makna keindonesian dan juga toleransi, kita dapat mengatasi berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan disintegrasi pada bangsa indonesia.
PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Psikologi dan Kesehatan merupakan sebuah kawah candradimuka yang membentuk dan melahirkan para kader militan, berintegritas, serta memiliki jiwa ksatria dengan tetap patuh terhadap nilai-nilai dasar pergerakan. Dibingkai dengan pendekatan eksakta, Rayon Psikes hadir sebagai rahim pergerakan yang menekankan pada rumpun ke-fakultatif-an dalam kerangka profesionalisme. Selain itu, juga berkomitmen mencetak kader progresif dan solutif yang siap berkontribusi dalam dunia akademik maupun sosial kemasyarakatan. Melalui bara semangat menyala yang terkandung pada trimoto “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, PMII Rayon Psikologi dan Kesehatan terus mendorong gerakan transformasi sosial berbasis keilmuan dan kesadaran kritis, khususnya dalam isu-isu kesehatan mental, kesehatan masyarakat, dan keadilan sosial. Rayon Psikes juga turut serta aktif dan responsif dalam berbagai kegiatan advokasi, kajian keilmuan, pengabdian masyarakat, dan pengembangan potensi kader secara holistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post