Psikes.com – Biro Keagamaan PMII Rayon
Psikologi dan Kesehatan Komisariat UIN Walisongo Semarang berhasil
menyelenggarakan acara Peringatan Nuzulul Qur’an serta Kajian Ramadhan pada
(17/03/25). Kali ini, Biro Keagamaan menggandeng Biro Kajian dan Gerakan dalam pelaksanaan
program kerja. Dihadiri oleh Sahabat Iiz Roizul Fahmi selaku pemateri, acara ini
sukses mengupas sejarah Nuzulul Qur’an dan nilai-nilai teladan yang terkandung
di dalamnya. Sesuai dengan temanya yaitu, “ Momentum Refleksi dan Aktualisasi
Nilai-Nilai Qur’ani dalam Kehidupan”.
Gedung Majelis Dzikir Tasbih Indonesia,
Ngaliyan, menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan ini. Kegiatan diawali
dengan pembacaan khataman dan doa khotmil Qur’an pada pukul 16.00 WIB. Hadroh
dibacakan oleh Sahabat M. Mawahib Ahyauddin, dilanjut dengan pembacaan Juz 30 oleh
Sahabati Kuni Zahidah, dan ditutup dengan doa khotmil Qur’an oleh Sahabat Gagah
Ahmad Baihaqi. Setelahnya baru pembukaan acara oleh Sahabati Tasya Ayu Camilia
selaku MC. Para hadirin diminta untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal
Wathon, dan Mars PMII pada tangga acara selanjutnya yang dipimpin oleh Sahabati
Poppy Regina. Lalu, sambutan diisi oleh ketua pelaksana, Sahabati Tisya Ayu
Alifia dan ketua Rayon Psikes, Sahabat M. Mawahib Ahyauddin. Dari MC kemudian
menyerahkan kendali acara kepada moderator, Sahabati Kuni Zahidah.
Sesi kajian ramadhan dimulai dengan pembacaan
CV pemateri oleh moderator. Sesi diskusi berjalan lancar diawali dengan
pemaparan materi oleh Sahabat Iiz Roizul Fahmi, dilanjut dengan sesi diskusi
interaktif dengan para peserta. Peserta terlihat antusias dalam pembahasan
diskusi kali ini.
“Nuzulul Qur’an adalah mendzahirkan Al-Qur’an
dari alam ghaib menuju alam fisik. Fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat
manusia, solusi permasalahan, dan menjadi motivasi dalam beribadah,” terang
Sahabat Fahmi selaku pemateri.
Salah satu peserta, Sahabat Akmal memberikan
pertanyaan yang cukup kritis, “sebagaimana yang kita ketahui Al-Qur'an sebagai
pedoman kita memiliki nila-nilai yang luas dalam kehidupan, sebagai generasi
intelektual bagaimana konteks kontemporer kesesuaian nilai-nilai Al-Qur'an
dengan kerangka Manjahul Fikr PMII? Serta bagaimana kita sebagai kader
PMII mengimplementasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari?”
Acara sempat mengalami pending untuk buka puasa bersama dan shalat maghrib. Baru setelahnya sesi diskusi dilanjutkan selama kurang lebih hingga pukul 19.30 WIB. Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Sahabat Aria Eka.
"Alhamdulillah, acara Nuzulul Qur’an dan Kajian Ramadhan telah berlangsung dengan lancar. Saya sangat bersyukur atas keberlangsungan acara ini, karena bagi saya ini merupakan suatu keberkahan dalam mendapatkan keutamaan dibulan Ramadhan yang mulia. Kajian yang disampaikan pada acara tersebut juga sangat bermanfaat, mengingatkan kita akan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan sekadar bacaan. Semoga ilmu yang kita peroleh bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," tutur Sahabati Tisya selaku ketua pelaksana.